Entri yang Diunggulkan

Ritual Sesaji Rewanda, Tradisi Menjaga Alam Wasiat Sunan Kalijaga

Lutfi Manfaatkan Peluang Bisnis Buket, Berawal Dari Iseng Jadi Cuan

Menjadi mahasiswa juga bisa memulai usaha dengan mengembangkan kreativitas diri.

Lutfi, pemilik “Buket Lupi.que” yang membuka stand di acara wisuda pada (08/11) (Dok. Penulis)

DIREKTORIJATENG.ID- Lutfi Khoiriyah, memanfaatkan peluang bisnis dengan mencoba peluang usaha lewat kerajinan tangan buket. Ia memulai usaha buket sekitar bulan Juni 2022 ketika dirinya berada di semester tujuh.

Usaha buket ini berawal dari temannya yang sedang mencari penjual buket bunga, kemudian ia menawarkan diri untuk membuatkan.

“Pertama kali aku nawarin temen aku, jadi temen aku bilang kalo mau nyari buket bunga, terus aku iseng bilang mau buatin dengan budget berapa. Terus lama kelamaan jadi banyak relasi dari temen-temen yang mau mesen,” ujar Lutfi ketika di wawancara pada (08/11).

Baca Juga: 10 November Ditetapkan Menjadi Hari Pahlawan, Apakah Termasuk Libur Nasional?

Meskipun menawarkan diri untuk membuatkan buket, Lutfi mengaku bahwa tidak memiliki keahlian khusus dalam merangkai buket. Namun, hal tersebut tidak menghalangi dirinya untuk terus belajar.

“Aku sebenernya nggak teliti, dulu hasilnya nggak kayak gini, ini aja masih belajar. Kalo diliat yang lain-lain kan bagus ya, kalo aku baru belajar belum sehebat yang lain soalnya lagi proses,” ucapnya.

Contoh buket hasil karya Lutfi berisi snack yang akan dijual. (Dok. Penulis)

Harga buket tergantung pada pesanan pelanggan, jadi isi dan ukuran akan memengaruhi harga. Namun, Lutfi menjual buket dengan harga yang terjangkau bagi kalangan mahasiswa. Harga buket sendiri dimulai dari Rp10.000.

“mahasiswa kan kalo tau harganya mending snack yang lebih murah tapi agak besar, soalnya aku juga pasti milih yang kayak gitu. Makanya kan menyesuaikan kantong mahasiswa, untuk isi dan ukuran juga memengaruhi harga karena bahan yang dikeluarkan lebih banyak,” katanya.

Sticker nama brand dan sosial media serta nomor Whatsapp yang bisa dihubungi. (Dok. Penulis)

Dalam pemasaran buket, Lutfi seringkali meminta tolong kepada temannya supaya memosting di status Whatsapp. Jika berjualan dalam sebuah event seperti wisuda, Lutfi baru membuka stand dalam acara wisuda UIN Walisongo Semarang.

 Lutfi juga membuka pesanan buket lewat online, sebab dirinya mencantumkan nama sosial media Instagram dan nomor Whatsapp yang bisa dihubungi.

Baca Juga: Emma Poeradiredja, Tokoh Perempuan dalam Sumpah Pemuda Ternyata Juga Pejabat Negara

“Untuk event gitu sementara baru disini, kalo mau pesen-pesen bisa hubungi nomor yang tertera. Jadi sering juga minta tolong temen buat share di status Whatsapp, kalo ada event kayak wisuda gini minta tolong buat sebarin gitu,” ujarnya.

Kendala yang dihadapi oleh Lutfi dalam perjalanan karirnya sebagai penjual buket adalah terkait pemasaran, pembuatan model buket, hingga modal. 

Namun dari kendala tersebut tidak membuat Lutfi lantas menyerah, sebab ia percaya bahwa rezeki bisa datang dari mana saja.

“Pemasarannya kadang kan susah karena banyak saingannya, tapi rezeki nggak ada yang tau kayak mungkin dari satu orang yang beli terus yang lain ikut beli. Rezeki kan dari mana aja, dari temen, tetangga, bahkan oranglain. Kan kalo temen nggak beli juga bisa. Modelnya juga masih kayak gini, belum bisa niru yang bagus kayak di Instagram. Modal juga, kadang kan kehabisan buat modal soalnya masih belajar manage uang,” jelasnya.


Belum ada Komentar untuk "Lutfi Manfaatkan Peluang Bisnis Buket, Berawal Dari Iseng Jadi Cuan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel