Entri yang Diunggulkan

Ritual Sesaji Rewanda, Tradisi Menjaga Alam Wasiat Sunan Kalijaga

Yakin masih mau begadang? Simak bahaya begadang untuk kesehatan tubuh!

Begadang mengerjakan tugas (sumber: medium.com) 

DIREKTORIJATENG.COM – Apakah kalian pernah sengaja maksa begadang untuk menyelesaikan tugas? Kalian sengaja tidak mau tidur terlebih dahulu karena takut ketiduran sampai pagi? Atau kalian maraton nonton drakor karena penasaran dengan episode selanjutnya? Atau rapat organisasi mahasiswa sampai larut malam? Ternyata orang-orang yang tidur kurang dari enam jam di malam hari berisiko mengalami kematian looh. Lah kok bisa?

Kekurangan tidur akan mempengaruhi irama sirkadian atau jam biologis tubuh. Irama sirkadian adalah pola yang mengatur mekanisme kerja dan istirahat seluruh organ tubuh secara otomatis dan berkesinambungan selama 24 jam penuh.

Tubuh manusia memiliki kemampuan untuk menyamakan waktu internal dengan lingkungannya. Mekanismenya: Sensor pencahayaan lingkungan (berupa siang dan malam) dari mata akan dikirim ke hipotalamus, kemudian diteruskan ke Suprachiasmatic Nucleus (SCN). SCN adalah koordinator jam biologis tubuh yang terletak di depan hipotalamus. SCN ini lah yang menyinkronisasi jam biologis tubuh dengan lingkungannya.

SCN kemudian akan memberikan pesan spesifik pada masing-masing sistem organ untuk menjalankan tugasnya, seperti ke sistem endokrin untuk mensekresikan hormon-hormon tertentu, ke sistem peredaran darah yang mempengaruhi tekan darah dan tanda vital lainnya, dan masih banyak lagi. 

Jadi SCN sebagai efek dari irama sirkadian akan mempengaruhi fungsi-fungsi persinyalan pada setiap sistem organ dalam tubuh manusia, dengan begitu tubuh akan mengetahui apa yang harus dilakukan pada malam dan siang hari secara otomatis.

Apa yang terjadi jika tubuh tidak bisa membedakan siang dan malam?

Jika irama sirkadian terganggu karena pencahayaan buatan seperti screen gawai atau lampu yang terlalu terang, maka produksi hormon melatonin akan terganggu. Melatonin adalah hormon yang mengatur rasa kantuk manusia. Normalnya, hormon ini diproduksi pada malam hari setelah SCN menerima sinyal pencahayaan berkurang dari mata.

Jika jumlah hormon melatonin menurun, maka jumlah hormon kortisol akan meningkat. Kortisol dikenal sebagai hormon stress yang jumlahnya berlawanan dengan melatonin. kortisol inilah yang membuatmu terbangun sepanjang malam. Padahal, normalnya kortisol diproduksi pada pagi hari setelah SCN menerima sinyal penambahan cahaya dari mata.

Ketimpangan produksi kedua hormon sebagai akibat terresetnya irama sirkadian atau jam biologis tubuh bisa mempengaruhi kesehtan kalian lo. Apa yang terjadi jika jam biologis atau irama sirkadian terreset?

    1. Gangguan kardiovaskuler

Gangguan jam biologis bisa mempengaruhi agregasi atau pengumpulan trombosit, padahal normalnya peningkatan jumlah trombosit terjadi pada pagi hari. Keberadaan agregasi trombosit itu akan mempengaruhi kemampuan pembentukan gumpalan darah. Jika berkelanjutan, gumpalan tersebut bisa mampir ke jantung dan menyumbat arteri koroner. Penyumbatan arteri koroner tersebut dapat mematikan jaringan otot jantung atau disebut juga dengan serangan jantung.

    2. Stroke

Jika agregasi trombosit tersebut mampir pada arteri di kepala, pasokan oksigen pada otak akan terganggu. Hal itu bisa menyebabkan penyubatan atau pemecahkan arteri di kepala. Keadaan tersebut bisa menimbulkan kematikan jaringan saraf di otak atau disebut juga dengan stroke.

    3. Diabetes melitus tipe 2

Keberadaan kortisol juga mempengaruhi kinerja hormon insulin untuk meregulasi gula dalam darah atau disebut juga dengan resistansi insulin. Jadi insulin tidak bisa membantu penyerapan gula yang masuk dalam peredaran darah. 

Selain itu, kortisol juga akan memberikan sinyal untuk memecahkan protein dalam liver sehingga glukosa dalam darah bertambah. Apabila kalian termasuk orang yang suka ngemil waktu begadang, ditambah dengan pemecahan gula, dan resistensi insulin, kadar gula darah dalam tubuh kalian akan meningkat dengan lebih cepat. Hal itu bisa menyebabkan diabetes.  

Tidak kalah penting lagi, jumlah kortisol yang terus berlebihan bisa menyebabkan pengecilan volume otak. Lambat laun bisa menurunkan performa otak manusia. Jadi, apakah kalian akan tetap memaksakan begadang setelah membaca ini?


Sumber:

Chen L. dan Yang G. 2015. Recent Advances in Circadian Rhythems in Cardiovascular System. USA: Frontiers in Pharmacology.  

Danielle P.. 2020. Lack of Sleep and Diabetes. Amerika: article of Sleep Foundation.

Kunka Jenny. 2019. Melatonin and Cortisol. Ave North: News Letter of Thriven Fungtional Medicine Clinic.

Ruger M. dan Scheer F. A. J. L. 2009. Effect of Circadian Distruption on Cardiometabolic System. USA: National Institute of Health.

Sharma S. dan Kavuru M. 2010. Sleep and Metabolism: An Overview. USA: International Journal of Endocrinology.


 


Belum ada Komentar untuk "Yakin masih mau begadang? Simak bahaya begadang untuk kesehatan tubuh!"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel