Entri yang Diunggulkan

SENSASI KEBAHAGIAAN BUDAYA DALAM SEMARANG NIGHT CARNIVAL 2024

Perayaan Maulid Nabi, Sebuah Tradisi Turun Temurun Yang Tak Akan Hilang di Indonesia

Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan oleh masyarakat Islam di Indonesia. 

ilustrasi - Perayaan Maulid Nabi tradisi turun-temurun yang tak akan hilang di Indonesia (paxels.com/Renda Eko  Riyadi)

DIREKTORIJATENG.ID – Setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun Hijriah diperingati sebagai Perayaan Maulid Nabi. 

Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang setelah Nabi Muhammad SAW wafat. 

Perayaan Maulid Nabi dilaksanakan untuk memperingati dan sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW 

Baca Juga: Do'a Memohon Ampunan Kepada Allah SWT.

Di Indonesia perayaan Maulid Nabi ditetapkan sebagai hari besar atau hari libur nasional. 

Perayaan Maulid Nabi dilakukan melalui kegiatan budaya, ritual, dan keagamaan. 

Namun apakah kalian tahu bagaimana sejarah Perayaan Maulid Nabi di Indonesia? 

Baca Juga: Serba-Serbi Maulid Nabi, Empat Karakter Rasulullah Ini Jadi Panutan

Perayaan hari besar keagamaan di Indonesia menjadi suatu tradisi turun-temurun yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia. 

Salah satu perayaan hari besar tersebut adalah pelaksanaan Maulid Nabi yang merupakan satu dari banyaknya tradisi kebudayaan Islam di Indonesia. 

Sejarah mengatakan bahwa persebaran agama Islam di Jawa dilakukan oleh Walisongo. Salah satu tradisi dakwah yang mereka lakukan yaitu dengan perayaan Maulid Nabi. 

Baca Juga: Memperingati Maulid Nabi, Kamu Harus Tahu Sejarah Penyebutan Al-Amin untuk Nabi Muhammad SAW

Perayaan ini sebagai bentuk kegiatan untuk menarik masyarakat mengucap syahadat. 

Pada masyarakat Jawa khususnya Yogyakarta, perayaan Maulid Nabi disebut sebagai perayaan Syahadatain atau tradisi Sekaten. 

Tradisi Sekaten tersebut dilakukan dengan memandikan barang pusaka, seperti keris atau tombak dengan air ramuan bunga tujuh warna. Air tersebut dianggap mengandung keberkahan. 

Baca Juga: Mahasiwa Jurusan KPI Konsentrasi Public Relation UIN Walisongo Adakan Kuliah Dosen Tamu

Dalam sejarah Kerajaan Mataram, perayaan Maulid Nabi disebut sebagai Grebeg Maulud. 

Kegiatan ini diawali dengan para pembesar mengikuti Sultan keluar dari Keraton, kemudian menuju masjid tempat diadakannya upacara nasi gunungan dan kegiatan lainnya.  

Baca Juga: Yang Dinantikan Kelahirannya, Ini Dia 5 Hikmah Dibalik Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Pada saat ini perayaan Maulid Nabi tidak hanya terpaku pada kegiatan murni keagamaan seperti ceramah atau pengajian. Namun juga dilakukan dengan kegiatan berbau keagamaan yang dekat dengan kultur anak muda zaman sekarang, seperti diadakannya perlombaan atau mengulik kisah Nabi Muhammad SAW. 

Hingga sekarang perayaan Maulid Nabi di Indonesia masih terus dilakukan, sebagai bentuk melestarikan tradisi dan sarana dakwah untuk menghormati serta meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW.

Editor: Dela Anadra

Fikriya Labiba Halo Perkenalkan nama saya Fikriya Labiba dengan NIM 2101026027 Mahasiswi dari Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Walisongo Semarang

Belum ada Komentar untuk "Perayaan Maulid Nabi, Sebuah Tradisi Turun Temurun Yang Tak Akan Hilang di Indonesia "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel