Entri yang Diunggulkan

SENSASI KEBAHAGIAAN BUDAYA DALAM SEMARANG NIGHT CARNIVAL 2024

Menilik Sejarah Hari Santri


22 Oktober 1945 adalah sejarah yang membuktikan bahwa perjuangan kaum santri untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia sangat besar. oleh karena itu pada saat 22 oktober selalu diperingati hari santri nasional.

Ilustrasi - Santri mengaji zaman dulu (dok. Pinterest/Dar Fandhan)

DIREKTORIJATENG.ID - Setiap tanggal 22 Oktober, semua masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Pada tanggal 15 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri.Sejarah lahirnya Hari Santri Nasional tidak lepas dari adanya peran santri dan kyai yang turut berjuang dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia. 

Dilansir dari laman resmi Kompas.com, Hari Santri mulanya diusulkan oleh santri dari Pondok Pesantren Babussalam Malang, Jawa Timur pada 27 Juni 2014.Usulan tersebut disampaikan kepada Joko Widodo (calon presiden), yang tengah mengadakan kunjungan ke pesantren.

Dengan adanya usulan tersebut, Joko Widodo berencana menjadikan 1 Muharran sebagai peringatan Hari Santri.Namun, PBNU mengusulkan agar Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Dikarenakan pada tanggal 22 Oktober adalah peristiwa dicetuskannya Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.

Pada tanggal 21 Oktober 1945, para ulama Jawa dan Madura berkumpul di Bubutan, Surabaya, untuk bermusyawarah. Rapat ini diadakan karena adanya upaya kembalinya Belanda yang membonceng Sekutu ke Indonesia.

Hasil dari pertemuan itu, KH. Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa monumental yang dikenal sebagai Resolusi Jihad. Kemudian diumumkan pada tanggal 22 Oktober 1945, Resolusi Jihad berisi dua poin utama, yaitu :

  1. Memohon dan mendesak pemerintah untuk menentukan sikap dan tindakan nyata terhadap bangsa kolonial
  2. Menyerukan perjuangan yang bersifat sabilillah untuk tegaknya NKRI dan agama Islam

Resolusi Jihad menggerakkan seluruh santri, ulama dan kyai pondok pesantren, serta umat muslim dari seluruh penjuru Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Resolusi Jihad menjadi sebuah bukti bahwa perlawanan para ulama dan santri terhadap penjajah tidak pernah berhenti. Hal inilah yang melatar belakangi dicetuskannya tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional, membuktikan bahwa perjuangan kaum santri untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia sangat besar.

Lina Hanifa One Dream! Annyeonghaseo, Lina Imnida!

Belum ada Komentar untuk "Menilik Sejarah Hari Santri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel