Entri yang Diunggulkan

Kehebatan Rasa Syukur Sebagai Obat Penyakit Anak Muda

Dosen UIN Walisongo Petakan Potensi Fenomena Radikalisme dan Ekstremisme Perempuan Muslimah di Indonesia

Prof. Dr. Ilyas Supena saat FGD bersama ex-napiter muslimah di Syariah Hotel Solo, Sabtu, 21 Februari 2025.

DIREKTORIJATENG.ID – Dalam upaya memahami dan mengatasi fenomena radikalisme dan ekstremisme di kalangan perempuan Muslimah, Dosen UIN Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan mantan narapidana terorisme (napiter) perempuan, Sabtu-Ahad, 23-24 Februari 2025. 

FGD ini bertujuan untuk menggali data dan pemetaan pada ex-napiter Muslimah, tim peneliti, Dr. M.Mudhofi menyatakan semoga progress penelitian ini berlanjut pada program yang berlanjut pada kegiatan MORA 3 tahun ke depan 

Kegiatan yang dilaksanakan di Syariah Hotel Solo ini bertujuan untuk memetakan potensi dan faktor-faktor yang mendorong perempuan terlibat dalam radikalisme.

FGD ini menghadirkan ex-napiter Muslimah yang merupakan dampingan dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) di Seluruh jawa Tengah. Sejumlah ex-napiter Muslimah bersedia berbagi pengalaman dan pandangan mereka. Dalam diskusi ini, para peserta membahas berbagai aspek, mulai dari latar belakang sosial, ekonomi, hingga pengaruh lingkungan yang dapat memengaruhi pandangan serta tindakan perempuan dalam konteks radikalisasi.

Pembina ex-napiter muslimah, Catur Yuli Wiranto, yang juga menjadi salah satu pembicara dalam FGD, menyatakan adanya dukungan sosial terhadap ex-napiter muslimah. 

"Labelling pada ex-napiter Muslimah, menjadi stigma negatif di masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan upaya pemberdayaan supaya tidak terulang bentuk kesalahan yang dilakukan, karena latar mereka ikut Gerakan, bahkan komunitas berbagai macam, mulai dari psikologi, komunitas bahkan media sosial.”

Sementara itu ketua tim peneliti, Prof Dr. Ilyas Supena menyatakan, "Penelitian ini bertujuan untuk memetakan latar belakang pelaku, mendekonstruksi doktrin patriarki dan eskatologis yang membelenggu cara beragama, serta memberdayakan perempuan Muslimah yang terlibat dalam radikalisme-ekstremisme di Indonesia, sehingga ke depan untuk merumuskan strategi pencegahan yang lebih efektif untuk upaya pencegahan terorisme pada Muslimah.” 

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada masyarakat, dapat membuka ruang dialog dan pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi tantangan radikalisasi di Indonesia. UIN Walisongo berkomitmen untuk terus melakukan penelitian dan kegiatan yang mendukung upaya pencegahan ekstremisme, serta berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan toleran. Kegiatan penelitian ini merupakan rangkaian dari penelitian Mora Air Found tahap pertama di tahun 2025.(*)


Belum ada Komentar untuk " Dosen UIN Walisongo Petakan Potensi Fenomena Radikalisme dan Ekstremisme Perempuan Muslimah di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel